GNSS CORS Untuk Survei Kadastral
GNSS-CORS, yang merupakan kependekan dari (Global Navigation Satellite System)- Continuously Operating Reference Stations adalah sistem jaringan kontrol GPS yang beroperasi secara kontinu untuk acuan penentuan posisi GPS (realtime maupun post processing) dan dapat diakses oleh siapapun yang membawa receiver GPS dengan spesifikasi tertentu. GNSS-CORS melayani klien yang melakukan pengukuran GNSS (GPS, GLONASS) dengan metode deferensial (data kode) dan RTK (data fase). Untuk dapat mengakses GNSS-CORS, receiver klien harus dilengkapi dengan sambungan internet untuk maksud komunikasi data dari stasiun GNSS-CORS ke receiver klien. Dalam hal ini data GNSS-CORS tersedia melalui web dalam format RINEX (Receiver Independent Exchange) maupun streaming NTRIP (Networked Tranport RTCM via Internet Protocol). NTRIP adalah sebuah metode untuk mengirimkan koreksi data GPS/GLONASS (dalam format RTCM) melalui internet. RTCM sendiri adalah kependekan dari Radio Technical Commission for Maritime Services, yang merupakan komite khusus yang menentukan standard radio navigasi dan radio komunikasi maritim internasional. Data format RINEX disediakan untuk pengolahan data secara post-processing sedangkan data NTRIP untuk pengamatan posisi secara real-time
Data Layanan CORS
Data layanan CORS meliputi data dalam format RINEX dan streaming NTRIP. Data RINEX dapat diunduh untuk kemudian diolah dengan menggunakan software komersial (LGO, TGO, GPSurvey, Pinnacle, dll) maupun scientific (GAMIT, Bernese, dll). Pemrosesan dapat dilakukan dengan men-diferensialkan data RINEX dari CORS dengan data RINEX hasil pengukuran klien. Koreksi data GPS dalam format RTCM ini digunakan untuk penentuan posisi secara real-time (RTK atau DGPS)
Cara Menggunakan Data NTRIP dari CORS
Klien mengunduh RTCM dari NTRIP dengan menggunakan koneksi GPRS, GSM, Satphone dan sebagainya. RTCM yang diunduh secara real-time tersebut digunakan untuk koreksi posisi dalam pengamatan dengan RTK maupun DGPS. Teknik ini merupakan inovasi terhadap teknik RTK dan DGPS konvensional. Seperti diketahui bahwa metode RTK dan GPS konvensional hanya mampu menjangkau jarak sekitar 5 – 10 km, sementara teknik RTCM ini mampu menjangkau jarak sampai 100 km. Format khusus untuk GPS adalah RTCM-104, berupa data biner yang terdiri atas beberapa versi sebagai berikut:
RTCM:
1. RTCM 2.0 (Koreksi Kode untuk DGPS)
2. RTCM 2.1 (Koreksi Kode dan Fase untuk RTK)
3. RTCM 2.2 (Koreksi Kode dan Fase untuk RTK + GLONASS )
4. RTCM 2.3 (Koreksi Kode dan Fase untuk RTK + GPS Antenna Definition)
5. RTCM 3.0 (Koreksi Kode dan Fase untuk RTK + Network RTK untuk
GNSS).
Aplikasi CORS
CORS dapat diaplikasikan untuk berbagai macam keperluan seperti pemetaan bidang tanah, navigasi pesawat terbang, kapal laut maupun kendaraan di darat , survei pemetaan skala besar, pemantauan deformasi/ pergeseran struktur bangunan besar seperti jembatan, bendungan dan bangunan bertingkat dan monitoring bangunan situs purbakala seperti candi.
Kisaran ketelitian aplikasi CORS untuk post-processing survei statik hampir sama dengan post-processing survei statik konvensional, sedangkan kisaran ketelitian aplikasi CORS untuk RTK dan DGPS secara umum adalah:
• RTK dengan menggunakan data fase: kisaran 1cm + 1ppm s/d 2cm + 2ppm (untuk jarak sekitar 30km, akurasi turun sampai 3 - 4cm)
• Menggunakan data kode: kisaran 1m dalam radius jarak sampai dengan 200km
Teknologi GNSS CORS ini relatif baru di Indonesia, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat termasuk masyarakat yang berkecimpung dalam survey pemetaan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
om mau nanya, terus bedanya sama NRTK (Network Real Time Kinematic) apa ya? apa sama aja ya? atau NRTK merupakan metode dari GNSS-CORS?
Anonymous
GNSS-CORS itu sistemnya gan, jadi dia berupa jaringa/network yang saling terhubung dan dapat memberikan koreksi/berfungsi sebagai base station.
kalau RTK itu salah satu metode pengamatan GPS, satu GPS berfungsi sebagai base dan satu GPS lagi berfungsi sebagai rover (jadi satu pasang), nah kalau ada tambahan Network (NRTK) berarti RTK tersebut terjaring.
Misal basenya menggunakan base GNSS-CORS milik bakosurtanal (BIG)/milik BPN.
@Anonymous: mungkin yang anda maksud RTK-NTRIP ya? kalo RTK-NTRIP, itu koreksi data GNSS pake metode RTK tapi koreksinya dilakukan oleh stasiun CORS, jadi kita ga perlu menyediakan Base seperti yang dipakai pada RTK Konvensional. perbedaanya, klo RTK-NTRIP itu harus pakai internet, sedangkan RTK Konvensional itu ga butuh internet. tapi, RTK Konvensional itu butuh modul yg mahal & canggih, sedangkan RTK-NTRIP bisa pake modul2 GNSS yg murah.
Post a Comment