Fenomena dibalik kabut asap Riau

Saya memang orang baru di daerah sini. Pemandangan asap seperti ini memang baru aku lihat. Panas, sesak, itu sudah pasti. Tak hanya diluar, asap pekat ini mulai masuk ke kamar, dapur, ruang tengah. Orang bilang, ya beginilah keadaanya saat musim kemarau. Tangan-tangan tak bertanggung jawab membakar semak, tanah gambut untuk membuka lahan baru. Media-media berita menyampaikan inilah kabut asap terparah sepanjang 16 tahun terakhir. Tak hayal negara tetangga seperti singapura, malaysia, ikut menikmati asap ini. Kontroversi perusahaan-perusahaan luar yang menyebabkan asap ini pun muncul. Entah siapa yang benar.
Sepertinya semua aktivitas terganggu. Maskerpun laris dimana-mana. Balita, anak-anak, orang dewasa, semua terlihat menutupi hidung mereka. Begitu juga dengan obat tetes mata.

***
Perusahaan kami mulai menghentikan aktivitas pekerjaan. Stop Work Autority (SWA) hampir setiap hari diberlakukan. Bagaimana tidak kualitas udara saat ini sudah diambang batas.

Hari-hari berlalu tak kunjung usai asap ini. Anehnya justru di area site ini ikut-ikutan terbakar. Banyak orang bilang ini "sabotase" tak mungkin area didalam site ini terbakar dengan sendirinya.
Fireman bekerja keras setiap hari, pagi siang sore malam, tak kunjung padam. TNI pun dikerahkan membantu memadamkan.


 ***
Terlepas dari bahaya asap, ternyata memberi pemandangan yang unik pada saat berangkat kerja. Walaupun hanya bisa jepret lewat hp dari dalam mobil, tapi lumayanlah. :)







No comments: